2018, Thank You, Next.

credit to google

 
Sebuah nikmat yang diberi Tuhan kepada manusia adalah waktu luang. Waktu terkadang berjalan terasa cepat, kadang lambat. Namun, waktu yang berlalu tidak akan pernah dapat kembali lagi. 2018, merupakan sebuah momentum waktu yang mengajarkanku banyak arti kehidupan, serta memberikanku kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi besarku. Seperti yang kuduga di awal bahwa tahun ini akan jadi tahun perjuanganku dan merupakan tahun pertaruhan karena segala persiapan yang telah aku siapkan di tahun-tahun sebelumnya, akan dibayar pada tahun ini, dan semuanya terbayarkan dengan baik.

Selalu ada golden year yang berusaha aku ciptakan di setiap tahun, jika dulu 2016 merupakan titik balikku, maka 2018 kali ini juga merupakan batu loncatan kedua untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tercapainya mimpi besar mengajarkanku arti berani bermimpi dan kegigihan untuk berjuang dalam mewujudkannya, pasti penuh pengorbanan baik waktu, tenaga, dan pikiran. Pengalaman-pengalaman baik mengajarkanku bahwa masih banyak hal yang harus aku explore di dunia ini, serta tidak merasa puas dengan apa yang sudah aku dapatkan sejauh ini.

Pengalaman pahit; patah hati, kembali mengajarkanku untuk bangkit dan mencintai diri sendiri. Memaksaku untuk keluar dari zona nyaman meskipun sedang terluka, dan mengalihkan fokusku kepada hal yang lebih bermanfaat, yang dapat menambah nilai diri & melupakan kesedihan. Sakit hati tetap mampu menjadi bahan bakar utama bagiku untuk melakukan hal-hal nekat yang mampu membawaku menjadi sosok yang tak biasa.

Pengalaman pahit lainnya; yang tak terlupakan, disaat aku harus memilih antara dimana aku harus berada dan dimana aku ingin berada. Melepaskan mimpi demi menyelamatkan masa depanku. Hal ini mengajarkanku, bahwa tak semua hal mampu aku lakukan saat ini, tak semua hal dapat aku paksakan untuk terjadi hari ini. Terkadang memang harus ada yang dikorbankan, agar aku mampu mengejar hal lain dengan optimal. Kalau memang bukan saat ini waktunya, mungkin nanti.
Lalu, di akhir tahun ini aku berhasil menyelesaikan sebuah tanggungjawab dalam waktu singkat, penuh tekanan, dan mempertaruhkan masa depan. Ini kembali mengajarkanku, bahwa sesulit apapun kondisi yang sedang aku hadapi, sesingkat apapun waktu yang aku miliki, aku tidak boleh menyerah dan harus berusaha mati-matian menyelesaikannya dengan tepat waktu. Rangkaian pengalaman tersebut sudah pasti membuat aku jauh lebih kuat dari yang sebelumnya, karena semakin dewasa kita maka semakin beragam tantangan dan masalah yang dihadapi. 

Di tahun yang baru ini, aku kembali me-reset semangat, target, serta misi untuk menjalani 365 hari kedepan dengan baik. 2019 akan menjadi tahun pertamaku dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa klinik kedokteran, yang memiliki tanggungjawab lebih besar dibandingkan saat aku duduk di bangku pre-klinik. 2019 juga akan menjadi tahun percobaanku, untuk beradaptasi dan mencoba tetap bebas namun bertanggungjawab terhadap pendidikan. 2019, merupakan tahun rehat sejenak sebelum masuk ke 2020 yang akan menjadi tahun persiapanku dalam mencapai mimpi besar di 2021. Semoga di tahun ini, aku dan kita semua dapat mencapai mimpi-mimpi lain, bahagia, dan menjalaninya dengan baik hingga akhir nanti. 
2018
thank you, next.

0 Comments