Q & A : Tentang Masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura



Beberapa tahun belakangan mendekati Ujian Nasional, saya sering mendapat personal chat dari adik-adik yang rata-rata merupakan junior dari SMA dulu. Nah, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan cukup beragam, intinya satu : gimana sih kak caranya masuk kedokteran? Oke, agar dapat mengefisiensikan waktu dan tenaga maka sudah selayaknya saya merangkum pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai pengalamanku masuk ke Fakultas Kedokteran UNTAN. Secara garis besar mungkin sama dengan FK diluar sana, namun akan lebih baik bila kalian mencari tahu di internet untuk regulasi tambahan yang mungkin ada di FK lain.

Tambahan : Mungkin beberapa sistem seperti SNMPTN di pengalaman saya akan berbeda dengan sistem yang dianut sekarang, karena regulasi selalu berubah. Jadi yang saya ceritakan disini sesuai dengan regulasi yang berlaku pada saat itu ya.

1.  Kak, saya pengen masuk kedokteran UNTAN, kira-kira apa yang perlu disiapkan?
Karena saya masuk via SNMPTN kemarin, yang perlu disiapin nilai rapot, tekad, dan mental. Kalau kalian mau ambil SBMPTN, berarti pelajaran IPA kalian harus dikuatin, terutama bagian Biologi. 

2. Nilai rapot yang kayak gimana sih biar bisa lolos SNMPTN di sana?
In my opinion, nilai rapot yang "aman" itu adalah nilai rapot yang selalu progresif naik sebenarnya. Makanya persiapan kalau mau masuk kedokteran memang harus dari awal, jangan di semester-semester akhir baru sibuk buat benerin nilai. Dulu, memang nilai rapot saya selalu naik tapi sempat jatuh di semester 4 karena sibuk sana sini, tapi naik lagi di semester 5 dan rata-rata akhir kalau ga salah > 94. Pokoknya 90 keatas. Karena kan SNMPTN pake nilai rapot semester 1-5 ya. Dulu, semua siswa diikutkan SNMPTN tapi dengar-dengar sekarang pake kuota gitu ya, jadi manfaatin sebaik mungkin peluang yang ada bagi yang kepilih masuk kuota.

3. Tips dan trik biar bisa lulus SNMPTN, kak?
Ini pertanyaan susah, karena saya lulus SNMPTN aja kayak untung-untungan padahal sebenarnya pengen HI (curhat lagi wkwk). Tapi satu hal yang saya tambahin pas daftar SNMPTN kemarin yaitu melampirkan sertifikat kegiatan nasional 2 biji sama sertifikat finalis LKTI kalau ga salah karena katanya bisa jadi nilai "plus". Logikanya ketika semua orang nilainya sama, panitia cuma butuh 1 orang aja, pasti dicari yang ada nilai plus-nya, ya itu dengan adanya sertifikat. 
Sama liat passing grade, kayak kriteria minimal nilai gitu sih tapi saya kurang paham. Intinya kalau kedokteran pasti PG-nya tinggi dibandingkan dengan fakultas lain gitu. Jadi ya kalau milih jurusan berarti yang PG-nya tinggi dinomorsatukan dulu, nanti yang kedua baru PG-nya yang lebih rendah. 

4. Kakak dulu SNMPTN milih apa aja?
Karena dulu pas daftar boleh milih 2 univ 3 jurusan, jadi saya pake semua (kan ga diwajibkan juga milih 3, boleh isi 1 univ 2 jurusan aja atau 1 jurusan aja tapi ya kalo ga lolos kan langsung ketendang gitu ga ada pilihan kedua).
Jadi kemarin urutannya :
1. Kedokteran UNTAN
2. Hubungan Internasional UNTAN
3. Sastra Jepang UI
Eh tiba-tiba lolos dong di pilihan pertama. Kaget saya tuh.

5. Kemarin pakai nilai UN gak kak buat masuk kedokteran UNTAN atau pas daftar ulang?
Seingat saya ngga sih, ngga pengaruh malah. Lah wong nilai matematika saya aja ngga lulus dek haha. Tapi gatau ya kalau SBMPTN sama Mandiri, kayaknya ngga juga sih paling cuma pengumpulan berkas aja gitu untuk persyaratan.

6. Saya mau masuk kedokteran UNTAN tapi takut ngga lulus SNMPTN, kira-kira ada jalur lain ngga ya biar saya bisa coba daftar kesana?
Ada. Selain SNMPTN pasti SBMPTN, dulu kuota SNMPTN itu cuma 15 orang gitu, gatau SBMPTN kemarin berapa kayaknya beda-beda. Abis SBMPTN ada jalur Mandiri, ya tes lagi sama kaya SBMPTN. Selain itu ada juga ikatan dinas, tapi mewakili kabupaten aja, dan ngga semua kabupaten ada ikatan dinas. Kalau yang saya tau cuma Bengkayang, Mempawah, Melawi, Ketapang, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu sih yang Pemda-nya ngasi beasiswa.

7. Biaya di Kedokteran berapa sih kak?
Cek aja di http://www.biayaukt.com/biaya-kuliah-untan/
FYI, nama program studinya sejak 2018 sudah berubah jadi Program Studi Kedokteran ya, bukan Program Studi Pendidikan Dokter lagi. Kalau kalian lolos jalur mandiri, ntar bakalan ada biaya tambahan gitu.

8.  Kalau mau nyari informasi gitu tentang kedokteran UNTAN kemana kak?
Bisa datang langsung ke FK atau cek web http://kedokteran.untan.ac.id/ ; https://www.untan.ac.id/fakultas-kedokteran/

9. Abis lulus SNMPTN harus ikut ujian lagi gak kak?
Menurut pengalaman saya, ga perlu. Ya udah tinggal daftar ulang dan duduk manis di kelas.

10. Oh iya, tadi kakak ada bilang lampirin sertifikat gitu, kira-kira jenis sertifikat apa yang bagus buat dilampirin kak?
Lebih baik sertifikat prestasi kayak menang lomba gitu, intinya yang tingkat provinsi atau nasional, bahkan kalo ada internasional juga lebih bagus. Kalau delegasi lebih baik cantumin yang nasional. Dulu saya lampirkan sertifikat delegasi LDK Nasional sama Lawatan Sejarah Nasional, abis itu sama sertifikat finalis LKTI tingkat provinsi.

11. Saya dengar ada beasiswa Bidikmisi, kedokteran bisa nggak kak dapat beasiswa ini?
Beasiswa Bidikmisi itu memang buat semua fakultas kok, tapi dibatasin kuota per prodi. Nah, saya salah satu penerima beasiswa ini. Di angkatan saya hanya 4 orang, tapi di angkatan atas ada yang 5-6 orang, beda-beda tiap angkatan. Beasiswa Bidikmisi bakalan menanggung biaya sampe selesai nanti S1 dan profesi.

12. Cara mengajukan Bidikmisi gimana kak?
Alurnya panjang gitu, tapi intinya harus sekolah yang urusin untuk akun awal karena butuh verifikasi sekolah. Abis itu baru isi berkas-berkas yang dibutuhkan secara online. Coba download panduannya di https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/

13. Lalu gimana cara lolos Bidikmisi di SNMPTN atau SBMPTN kak? Bisa nggak Mandiri dapat Bidikmisi?
Kemarin, setelah saya isi lengkap-lengkap berkas untuk pengajuan beasiswa, nanti di laman SNMPTN kita harus ceklis pokoknya menandakan bahwa kita mengajukan Bidikmisi, baru deh boleh kita finalisasi bareng dengan pilihan prodi. Jadi ntar terekam di sistem kalo kita calon penerima Bidikmisi. Nah pengalaman saya, kalau lolos SNMPTN otomatis juga status Bidikmisi ikut lanjut tapi belom pasti diterima ya, karena abis itu kita bakalan di survei ini itu melengkapi berkas baru lah dinyatakan lolos beasiswa atau ngga. Beda kasusnya kalau ngga lolos SNMPTN, otomatis status Bidikmisinya juga gugur, jadi lanjut daftar SBMPTN aja. Kalau ngga salah bisa tetap mengajukan tanpa isi form ulang, tinggal lapor atau gimana gitu saya juga kurang paham. Untuk jalur Mandiri, ngga bisa karena itu jalur khusus gitu. 

14. Kuliah di kedokteran berapa lama kak?
Jadi saya mengacu pada kurikulum di FK UNTAN ya. Jadi, durasi kami kuliah yang sedang saya jalani normalnya adalah :
3,5 tahun di S1
2 tahun di dokter muda/profesi/koass
dan tambahan wajib setelah jadi dokter nanti; 1 tahun internship
Barulah kami seutuhnya menjadi dokter berarti 6,5 tahun, dibulatkan menjadi 7 tahun

15. Rangkaiannya gimana aja sih kak buat tiap jenjang pendidikan?
Jadi di S1 seperti mahasiswa lainnya, bedanya kita pake sistem modul bukan SKS. Tapi di FK UNTAN meskipun pake sistem modul, tapi untuk ngambil modul kedepan harus pake hitungan SKS gitu. Jadi ada modul yang 6 SKS (biasanya  selesai dalam 7 minggu), ada yang 4 SKS (selesai 5 minggu). Analoginya kaya kalian belajar per bab, 1 bab kalian belajar sampe tuntas, sampe ulangan harian, keluar nilainya nah gitu juga kami.
Abis S1 lanjut ke koass, nah disini kita semacam magang gitu di beberapa rumah sakit, rolling pokoknya. Nanti kita magang sesuai dengan stase/pengelompokkan, misal stase mata, stase penyakit dalam, stase obgyn. Dan durasinya beda-beda tiap stase.
Setelah profesi apakah langsung jadi dokter? Ngga.
Jadi kami ada namanya UKMPPD (lupa kepanjangannya wkwk), intinya kaya UN-nya para dokter gitu, jadi kami harus test lagi. Nah ujiannya ini ngga cuma yg CBT (dulu PBT), tapi juga ada prakteknya yaitu OSCE (semacam pemeriksaan, contoh dengerin bunyi jantung, jahit luka, dsb). Barulah kalau kita lulus UKMPPD, kita udah dapat gelar dokter secara resmi. Oh iya, ketika lulus S1 ada S.ked dibelakang nama kami, tapi kalau udah lulus profesi S.ked-nya hilang dan diganti dr. didepan nama. 
Udah lulus nih, lalu apa lagi? Belum, kita masih belum bisa praktek, harus ada surat tanda registrasi (STR) yang syaratnya internship selama 1 tahun di fasilitas pelayanan primer di daerah-daerah gitu. Nah setelah selesai internship barulah kita benar-benar jadi dokter yang siap kerja gitu.

16. Tips dan trik agar bisa belajar di kedokteran apa aja kak?
Tergantung gaya belajar, intinya memang harus banyak baca sih karena materinya banyak banget dan lumayan susah. Ngga ada tips dan trik khusus karena nanti kalian harus menemukan metode belajar kalian sendiri gitu. Tapi emang perlu digarisbawahi bahwa kuliah di kedokteran itu ga gampang. Ngga lulus 1 modul berarti kalian harus ngulang setaun gitu, karena modul di semester ganjil cuma bisa diikuti di semester ganjil. 

17. Masuk kedokteran harus bahasa Inggrisnya bagus ya kak?
Ngga juga kok, tetapi karena buku bacaan sama literatur kita banyakan bahasa Inggris ya mau ngga mau kita harus bisa baca. Kadang slide power point dosen aja pake bahasa Inggris. Tapi pada dasarnya bahasa Inggris itu penting, sidang skripsi harus ada tes dulu dan ada nilai batas kelulusan baru boleh sidang, dan ini ada di peraturan semua fakultas. Intinya ga perlu pintar, yang penting ngerti aja, sambil diasah pas kuliah malah lebih baik.

18. Bisa ngga dapat beasiswa selain Bidikmisi?
Bisa kok, ada banyak beasiswa nanti pas perkuliahan, semacam PPA dan Bank Indonesia, asalkan rajin nyari gitu. Tapi kalo udah dapat beasiswa Bidikmisi gabisa dapat beasiswa lain juga ya yang berbentuk bantuan uang gitu. Kecuali beasiswa pengembangan diri kayak Beasiswa Aktivis Nusantara atau XL Future Leaders, ini mah wajib banget tiap mahasiswa daftar karena bermanfaat buat pengembangan diri lebih lanjut.

19. Kuliah di kedokteran sibuk ngga kak?
Mau dikatain sibuk ya sibuk, tapi saya juga udah sejak SMA suka sibuk. Ya intinya intensitas sibuknya, tanggungjawabnya, sama bebannya lebih berat pas kuliah gitu. Karena di kuliah kita ga ada yang ingatin buat belajar selain diri sendiri, beda kalo SMA masih disuapin sama guru 100%, dicariin kalo ngga masuk. Pas kuliah harus mandiri, apalagi di kedokteran saat ini nerapin sistem Problem Based Learning yang student centered, jadi harus mahasiswa yang proaktif gitu. Sibuknya kalau di FK UNTAN, sistem belajarnya tadi ada kuliah, lalu diskusi kelompok (seminggu 2x), praktikum, sama pelatihan keterampilan klinis dasar (pemeriksaan pasien). Ya jadi gabisa bolos lama-lama, apalagi praktikum dan keterampilan klinis dasar wajib masuk 100%. Apalagi FK itu spesial, kadang kita liburnya sedikit, kadang ngga libur, kadang ketika kita masih kuliah eh fakultas lain udah libur, kadang kita libur fakultas lain kuliah, ya kadang waktu libur bisa sangat langka. Jadi emang harus siap sedia buat ngga liburan jauh-jauh.

20. Kuliah di kedokteran menurut kakak susah ngga? 
Seperti yang udah saya sampaikan di atas, memang susah, susah banget menurut saya. Alhamdulillah, selama perjalanan S1 saya masih lancar. Karena saya juga sibuk organisasi, sama suka kesana kesini, jadi mungkin saya bukan masuk kriteria anak pintar di kelas, tapi perlu diingat bahwa ini ga sama kaya SMA ada persaingan IPK. IPK disini rasanya bukan urusan orang lain, tapi urusan diri sendiri, targetnya bukan "aku harus jadi IPK tertinggi", tapi jadi "aku harus lulus cum laude". Tetapi saya tetap menjaga IPK saya agar diatas 3,5 agar bisa cum laude tadi, ya meskipun namanya resiko tetap ada kalau jadi anak yang sibuk sana sini ya. Saya juga kurang suka membaca buku, tapi saya selalu duduk didepan saat kuliah, paling tidak saya mendengarkan dengan baik. Intinya kalau mau banyak tau, maka harus banyak baca. Diskusi sama teman-teman yang lebih ngerti, akan membantu kita buat memahami materi. Intinya kuliah di kedokteran itu memang harus belajar terus, karena emang sistem perkuliahannya aja juga di-setting seperti itu, jadi secara tidak langsung juga memacu kita buat belajar. 

Baiklah, sudah 20 pertanyaan yang sekiranya sering ditanyakan kepada saya. Kalaupun di kedepan ada pertanyaan baru, akan saya update lagi agar bisa lebih lengkap ulasan mengenai masuk ke Fakultas Kedokteran khususnya UNTAN ya. Semoga jawaban-jawaban diatas cukup membantu, semangat buat kalian yang mau masuk kedokteran. Good luck!

Update pertanyaan terbaru

21. Apakah setelah lulus dari FK UNTAN bisa lanjut spesialis atau S2 ke luar negeri?
Tentu bisa dong, tapi mekanisme untuk lanjut spesialis di luar negeri setahu saya agak susah. Karena harus ada penyetaraan dulu gitu, saya agak kurang paham juga sebenarnya. Tapi kalo melanjutkan studi ke S2 misal magister kesehatan masyarakat ke luar negeri, ya tinggal lanjut aja daftar. Kalo mau nyari beasiswa juga bisa, kayak LPDP gitu. 

Update lagi

22. Kalau masuk kedokteran, kita harus beli mayat ya, kak?
Siapa bilang hayoo?
Mayat atau yang kita sebut sebagai kadaver (silent tutor), itu bukan kewajiban dari mahasiswa untuk menyediakannya. Itu merupakan tanggung jawab kampus, serta perizinan untuk beli/menggunakannya juga ribet. Jadi, kalian tidak perlu khawatir. Untuk praktikum anatomi yang memang mostly menggunakan barang asli dari tubuh manusia, biasanya memang sudah tersedia sejak lama alias diawetkan.
Jikalaupun sudah tidak layak pakai, tentu dari pihak fakultas akan menyediakan barang baru. Jadi akan tergantung kebutuhan dan kondisi, yang penting kalian manfaatin aja kadaver yang ada buat belajar yaa.

2 Comments

  1. Serasa masih anak SMA kak bacanya :)
    Tambahan kak, untuk ikatan dinas Sintang dan Kapuas Hulu juga ada 👌

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih dek tambahannya. Sudah kakak perbarui ya. Semangat terus!

      Delete