image from google |
Jadi malam ini aku ngga sengaja buka-buka arsip lama, isinya cerpen, puisi, sama artikel jaman baheula wkwk. Ngakak bacanya, ternyata proses itu ada yah. Lucu rasanya baca tulisan sendiri saat baru belajar nulis. Well this is pure without word editing, happy reading (and don't laughing) LoL
***
Perkenalkan nama ku Fitri, aku seorang siswi kelas 9
SMP di Kota Pontianak. Empat bulan yang lalu atau november 2011, aku baru saja
mengikuti lomba antar sekolah se-Kalimantan Barat, yaitu Ekspresi Gaya Pelajar,
yaitu lomba menunjukkan berbagai macam ekstrakurikuler disebuah sekolah, dimana
sekolah tersebut mengirimkan 1 kelompok yang terdiri dari beberapa siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti Paskibra, Pramuka, Taekwondo,
Silat, dan lain-lain. Di dalam lomba ini, setiap sekolah diberi waktu 30 menit
untuk menampilkan semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, seperti Pramuka
yang melakukan atraksi bermain tongkat, dan lain-lain. Kebetulan aku mengikuti
Ekstrakurikuler Taekwondo, sehingga aku akan
menampilkan atraksi Taekwondo, mulai dari gerakan, fighting (berkelahi dengan
sesama Taekwondo menggunakan jurus), & memecahkan batako. Karena ini
pertama kalinya aku mengikuti lomba tersebut, aku & 4 orang temanku
berlatih dengan semaksimal mungkin, untungnya aku mengetahui lomba ini sebulan
sebelum perlombaan itu dimulai.
Selama aku berlatih bersama ke-4 temanku, yaitu
Lola, Hilda, Dian, & Estu, kami banyak mengganti-ganti gerakan, baik itu
cara menendang maupun fighting. Sehingga, sampai beberapa minggu menjelang
lomba pun kami masih mengganti gerakan, agar penampilan kami nanti lebih
maksimal. Akhirnya kami pun menemukan gerakan-gerakan yang kami rasa cocok
untuk ditampilkan nanti.
“Udahlah,
Fit. Ga usah ganti lagi, ntar kita lupa loh” ujar Lola kepadaku
“Iya
tuh, apalagi kamu kamu kan mau mecahin batako, ntar salah tendangan lagi”
sambung Dian
“Iya
deh… Tenang aja, aku usahain tampil maksimal ntar”
Beberapa hari menjelang lomba, kami pun semakin
banyak berlatih. Rencananya, aku & Lola akan memecahkan batako, aku
menggunakan tendangan & Lola menggunakan pukulan. Kami pun berlatih
memecahkan beberapa batako untuk beberapa hari ini. Ternyata, pada lomba nanti,
Taekwondo akan berkolaborasi bersama Silat, kami pun berlatih bersama dalam
beberapa hari itu.
Akhirnya, hari itu pun tiba. Kami pun bersiap-siap
untuk pergi, sehari sebelumnya aku telah menyiapkan beberapa batako untuk
dibawa. Pasukan dari sekolah kami pun sampai di tempat lomba, yaitu di Gedung
Olah Raga Pangsuma. Kami segera bersiap-siap karena sekolah kami masuk undian
ke-4. Namun, aku kaget, ternyata batako yang ditaruh di mobil gurku banyak yang
pecah, sehingga tdak cukup untuk dipakai. Aku pun segera menelpon guruku yang
lain untuk membelikanku beberapa batako.
Belum
sempat guruku datang membawa batako, sekolahku sudah dipanggil untuk
bersiap-siap tampil.
“Duh,
gimana nih? Pak Yusuf belum datang bawa batakonya!” kataku
“Iya
nih.. Eh, itu Pak Agung manggil…”
Untung
saja, Pak Yusuf segera datang & Pak Agung membantuku untuk meletakkan
batako-batako tersebut di tempat yang sudah ditentukan.
Akhirnya, satu per satu teman-temanku sudah maju
melakukan atraksi, kini tiba giliran Taekwondo & Silat. Aku pun gugup
sekali, tetapi aku coba untuk menenangkan diri dengan fokus berkonsentrasi
& berdoa agar semuanya berjalan lancar. Tepuk tangan penonton pun ikut
meriah saat kami tampil, awalnya memang berjalan lancar, kini tiba saatnya aku
& Lola untuk memecahkan batak. Mula-mula giliran Lola untuk memecahkan 1
batako dengan meninjunya, batako pun
pecah. Lalu dilanjutkan dengan 2 batako, namun tidak pecah! Kami pun
disorakkan oleh penonton, beberapa kali Lola mencoba untuk memecahkan batako
itu, akhirnya batako itu pecah. Kini, tiba giliranku untuk menendang 1 batako
dengan tendangan ke belakang, namun tidak kena, kami pun kembali disorakkan
penonton. Tendangan kedua sempat kena, tetapi tidak pecah, akhirnya tendangan
ketiga batako itu pun pecah. Selanjutnya, aku kembali memecahkan 2 batako
dengan tendangan memutar, setelah mengambil posisi, aku langsung menendang
kedua batako itu, untung saja, kali ini kedua batako itu pecah. Namun, kakiku
sedikit terluka karena tergores batako tersebut.
Lomba itu pun
akhirnya selesai, pengalaman pertama itu cukup membuat aku & teman-temanku
malu karena kesalahan yang terjadi. Batako yang guru kami belikan, ternyata cukup
keras, sehingga diluar dugaan aku & Lola untuk memecahkannya dengan sekuat
tenaga. Namun, walaupun begitu, sekolah kami mendapatkan juara harapan 2,
meskipun hanya juara harapan 2, tetapi aku tertap bangga karena aku &
teman-temanku sudah memberikan yang terbaik, meski ada kesalahan-kesalahan
kecil yang terjadi di luar dugaanku.
0 Comments